Thursday, May 30, 2013

Tips Supaya Burung Pleci Menjadi Jinak

Burung Pleci Jinak
Jinak bukan hanya bermakna takut, seekor burung pleci supaya dapat optimal performanya memanglah tidak mesti jinak serta juga tidak mesti buas/fighter. Bila terlampau jinak burung pleci tidak dapat getol/ngotot saat mengeluarkan nada serta juga sebaliknya bila burung pleci terlampau giras maka anda ketahui sendiri kan.

Untuk bikin burung supaya gacor owor-owor kita mesti menjinakannya terlebih dulu, menurut saya gambaran yang cocok seekor burung yang jinak yaitu layaknya burung kenari, dia tidak takut serta tidak jadi tertekan di lingkungan manusia tetapi bila anda dapat memegangnya tentu kesusahan.

Supaya seekor burung pleci bakalan agar cepat jinak, perihal yang butuh anda cermati yaitu :
  • Dari segi area. Letakkan (sandingkan/jejerkan) burung pleci bakalan berbarengan burung pleci yang telah jinak. Dikarenakan cii-ciri burung pleci yaitu kolonial, serta cara ini tidak sama dengan burung yang berkarakter fighter/petarung. Burung pleci dapat jadi aman apabila ada seekor burung pleci lain, serta amat di anjurkan saat memelihara burung pleci kian lebih seekor. Bisa anda tunjukkan bila anda pisahkan di antara pleci, upayakan jangan sempat saling lihat maka dia dapat saling sahut-sahutan, itu mengisyaratkan burung pleci tidak senang kesepian. 
  • Dari segi lingkungan. Upayakan taruh/gantang di area keramaian, banyak dilewati orang. Janganlah terlampau tinggi serta janganlah terlampau rendah, sekiranya burung pleci aman dari predator kucing 
  • Dari segi makanan serta minuman. Saat memberikan makan serta minum pada burung pleci bakalan, jangan sampai anda membatasinya dikarenakan burung pleci bakalan dapat mengikuti pada burung pleci yang jinak, itu telah jadi karakter burung pleci yang berkarakter basic kolonial dalam ini bisa saya katakan bahwa seekor burung pleci yaitu burung peniru (latta-jawa). 
  • Dari segi sangkar. Letakkan dalam sangkar/kurungan yang berukuran mini serta pasang tenggeran/pangkringan agak banyak, manfaatnya supaya gerakan burung pleci bakalan agar jadi terbatas serta punya kebiasaan dengan situasinya, itu menolong burung pleci saat membawakan lagu agar nagen. 
Perihal terutama saat menjinakan burung, upayakan momongan anda jadi nyaman dengan situasinya, cermati serta koreksi apa saja yang bisa bikin momongan anda jadi nyaman.

Tips Untuk Perawatan Burung Cucak Ijo

Tips Untuk Perawatan Burung Cucak Ijo
Burung cucak ijo merupakan burung yang mempunyai nama latin Chloripsis Sonnerati yang termasuk ke dalam golongan Chloropseidae yang mempunyai tanda-tanda warna bulu hijau tua untuk burung jantan, serta mempunyai bulu berwarna hijau muda untuk betina. Burung ini populer dengan variasi nada kicauan yang bermacam serta perihal inilah keunikan dari cucak ijo, hingga sering diperlombakan dalam beragam kontes burung, baik dengan lokal serta juga dengan nasional.

Dikarenakan nada burung cucak ijo lebih beragam untuk type jantan, dan geraknya juga lebih agresif, hingga type jantan semakin banyak dipelihara dibanding dengan type betina. Karenanya ada perbedaan dari segi nada serta kelincahan ini juga bikin harga burung cucak ijo jantan lebih mahal daripada type betina.

Bersamaan dengan banyaknya beragam kontes burung cucak ijo yang dikerjakan terakhir ini, bikin keberadaan burung ini juga makin banyak dipelihara.

Untuk anda sebagai pemula yang berminat untuk memelihara burung cucak ijo, maka pada peluang ini kami akan sharing sedikit info bagaimana cara merawat burung cucak ijo agar gacor, hingga sangat mungkin untuk memenangkan beragam perlombaan kontes burung.

Adapun cara perawatan burung cucak ijo yang dapat dipublikasikan di sini dimulai dari perawatan kandang, sampai pakan burung yang dengan lengkapnya bisa anda simak di bawah ini.

1. Kandang

Burung cucak ijo mempunyai cii-ciri yang gesit serta kerap lakukan lompatan, hingga butuh di perhatikan penentuan kandang yang pas, yakni persiapan kandang yang agak besar serta didalamnya ditempatkan dua bilah palang tangkirangan supaya bisa jadikan sebagai area bertengger yang nyaman untuk burung cucak ijo anda kedepannya.

Apabila anda akan ikuti kontes, maka kandang yang dipakai baiknya berupa jenis sanghai, yakni berupa bundar memanjang yang sudah disiapkan area pakan 2 sisi, di mana tiap-tiap dipakai untuk area pakan voer serta kroto. Disamping itu butuh juga disiapkan satu area untuk menyimpan air minum burung.

Pada waktu burung dapat dikawinkan supaya mendapatkan keturunan, maka pastikan kandang permanan yang lebih luas. Perihal ditujukan supaya burung tidak stres, hingga sistem perkawinan cepat terlaksana.

2. Kebersihan sangkar 

Saat memelihara serta merawat cucak ijo, maka di antara perihal yang tidak dapat terlepas buat anda cermati yaitu mengenai kebersihan kandang. Kebersihan serta sanitasi sangkar selalu butuh anda cermati untuk meyakinkan burung cucak ijo yang anda pelihara senantiasa dalam situasi sehat serta terhindar dari beragam penyakit. Pastikanlah bahwa sangkar burung teratur dibersihkan tiap-tiap dua hari sekali.

Usahakan juga untuk bersihkan kotoron burung yang ada pada basic kandang lewat cara mengaliri dengan air, dan menyemprotnya dengan cairan penghilang kuman yang telah umum dipakai sebagai pembersih kamar mandi. Buang juga sisa makanan untuk hindari jamur serta lumut yang menumpuk pada bekas makanan serta minuman. Kerjakan penjemuran sangkar dibawah cahaya matahari pagi sampai kering.

3. Pakan burung 

Cucak ijo biasanya mengonsumsi serangga pada habitannya di alam bebas. Disamping itu burung ini akan mengonsumsi biji-bijian serta buah-buahan. Karena saat anda memelihara burung cucak ijo, maka telah sebagai satu keharusan untuk anda untuk sediakan makan tersebut yang dikerjakan dengan terjadwal. Untuk pakan utama anda dapat berikan voer, belalang, dan ulat bambu. Disamping itu bisa juga anda berikanlah pakan tambahan berbentuk buah pisang kepok serta pepaya yang sudah masak.

Dikarenakan pada musim hujan burung rawan dapat penyakit, maka sebagai pencegahan baiknya anda berikan pakan berbentuk kroto, serta jangkrik hidup. Selebihnya cermati juga air minum supaya senantiasa ada dengan baik.

4. Mandi 

Dikarenakan burung cucak ijo yaitu di antara type burung yang suka mandi untuk bersihkan diri, maka baiknya anda sediakan kandang spesial untuk mandi. Dalam terkadang ini anda siapkan wadah yang terbuat dari plastik serta diberi air yang secukupnya.

Adapun waktu yang sangat pas untuk memandikan burung bisa dikerjakan saat pagi hari, yakni pada jam 9. 00 wib sampai 10. 30 wib, dan pada sore hari pada jam 2.30 wib sampai 14. 30 wib.

Butuh juga anda cermati saat cuaca mendung, maka baiknya kegiatan mandi untuk burung janganlah dikerjakan. Disamping itu kandang area mandi yang sudah digunakan, baiknya dibersihkan kembali, serta air yang telah digunakan baiknya segera dibuang.

5. Penjemuran 

Sesudah anda selesai memandikan burung, maka janganlah supaya burung tersebut anda jemur dibawah terik matahari. Perihal ini dikerjakan untuk hindari penyakit. Sambil menjemur burung, maka anda juga bisa bersihkan terkadang dari kotoran serta juga dari sisa makanan untuk hindari lalat serta bakteri.

Tuesday, May 28, 2013

Tips Merawat Burung Perkutut Supaya Rajin Bunyi

Merawat Burung Perkutut
Pada prinsipnya burung perkutut yang sehat serta suka hatinya umumnya rajin bunyi. Apa lagi bila perkututnya telah birahi (sudah senang lawan jenis/cukup umur).

Lantas cermati serta pastikanlah burung perkutut anda sehat. Ciri burung perkutut yang sehat dengan umum yaitu berbulu mulus, halus serta tidak mengorok. Burung juga tidak kurus serta tidak terlampau gemuk juga. Burung yang terlampau gemuk condong malas bunyi.

Burung yang sehat juga mempunyai kotoran yang agak bulat serta solid. Umumnya berwarna agak kecoklatan serta agak padat sesudah jadi kering. Burung yang mencret ( berair ) mengisyaratkan kurang sehat ( umumnya cacingan ). Namun kadang-kadang ada burung yang amat doyan minum hingga kotorannya berair layaknya mencret. Kotoran yang berwarna hijau juga mengisyaratkan burung perkutut yang kurang sehat.

Sesudah di yakinkan burung anda sehat maka yakinkan juga burung perkutut anda suka hatinya. Burung yang suka hatinya dapat suka sekali berbunyi. Lantas anda mesti membuatnya jadi suka serta nyaman di lingkungan anda.

Di antara cara untuk bikin peliharaan anda suka yaitu memberikan pakan kesukaannya. Telah wajar bila perkutut suka sekali mengacak-acak pakannya sampai kadang-kadang berantakan di lantai. Bila terlampau banyak yang di buang bermakna pakan tersebut tidak di sukai perkutut.

Coba berikan sebagian pakan di wadah yang terpisah. Yang duluan habis maka tersebut yang di sukainya.

Langkah selanjutnya yaitu cobalah cermati area gantungan kesukaannya. Coba lokasi 1 hari. Contohkan hari ini disisi kanan teras serta cermati perilakunya. Bila dia terlihat tenang serta akan bunyi maka tersebut lokasi favoritnya. Sesudah ketemu lokasi kesukaannya, maka setiap hari mesti di cantol disitu sampai dia rajin bunyi. Sesudah burungnya rajin bunyi baru cobalah di lokasi yang lain supaya punya kebiasaan bunyi di mana saja.

Bila perkutut anda tampak tidak tenang di gantung di mana saja terlebih bila ada orang melalui, maka anda mesti sering-sering memandikannya.

Bila panduan diatas telah di cobalah serta belum sukses, maka anda mesti membuatnya birahi. Cara gampang saja, jodohkan dengan betina atau di umbar dengan sebagian ekor betina sekalian di kandang umbaran atau di sesuatu sangkar berukuran agak besar.

Upayakan betina yang anda satukan dengan perkutut yang paling disayangi anda berusia lebih muda serta perkutut yang paling disayangi anda mesti masuk umbaran duluan 1 hari pada mulanya agar dia lantas yang berkuasa di kandang tersebut. Kalau berkelahi biarlah saja sepanjang perkutut yang paling disayangi anda yang menang. Biarlah kejar-kejaran terlebih sampai bekur serta jodoh.

Tips Memilih Indukan Burung Pleci Kontes

Burung Pleci Kontes
Burung pleci memanglah kelompok burung yang gampang-gampang sulit dalam perihal perawatannya, saat ini bergantung tujuan kita, untuk sebatas memelihara burung rumahan atau memanglah sengaja untuk dilombakan. Pastinya kita seluruh berkemauan memiliki burung yang berkarakter bagus untuk dilombakan. Dalam perihal penentuan burung yang bagus untuk lomba umumnya kita mesti tahu tanda-tanda fisik yang bagus dikarenakan dengan demikian kita dapat tahu cii-ciri mental burung tersebut. Sesungguhnya type burung pleci / kacamata sangat banyak serta dapat saya ulas di lain waktu.

Dalam kajian saat ini kami coba menghimpun dari beragam pengalaman serta info dari teman-teman serta saya pribadi serta juga hasil berbagi teman-teman di lapangan ataupun di website jejaring sosial.

1. Berjenis kelamin jantan, walau burung pleci bukan hanya jenis ciri-ciri burung petarung tetapi yang berkelamin jantan lebih unggul dari betina. Alasan lainnya adalah:
  • Umumnya burung jantan warna bulu nya lebih terang /kontras daripada betina, serta mencari yang warnanya bersih 
  • Gerakan burung mesti yang lincah serta responsif 
  • Ekor tampak lebih panjang serta menyerupai bentuk huruf "V" 
  • Vent (kelamin) menonjol tegak 30-80 derajat pada perut 
  • Kelopak mata semakin besar serta menonjol dan tampak jernih serta alis mata yang berwarna putih memutari mata tampak lebih tidak tipis. 
  • Memiliki suara call/memanggil lebih lantang serta nyaring. 
2. Berumur muda, dikarenakan makin muda umur burung pleci bakalan maka dapat makin besar peluang untuk membentuk burung pleci bakalan. Alasan lainnya adalah:
  • Burung bakalan pleci yang tetap muda dapat makin lebih lama umurnya 
  • Bakalan pleci yg tetap muda dapat lebih gampang beradaptasi dengan lingkungan 
  • Mempunyai tingkat stress lebih rendah daripada burung pleci yang telah tua. 
  • Pleci bakalan muda dapat lebih gampang kita bentuk cii-cirinya 
  • Umumnya pleci bakalan yang tetap muda lebih gampang untuk di master sesuai dengan hasrat kita. 
3. Katuranggan, adalah info mengenai bentuk fisik yang dapat memastikan performa burung, serta katuranggan di susun dari pengalaman yang telah beberapa puluh tahun, seperti:
  • Bentuk fisik burung mesti sehat serta tidak ada cacat 
  • Sayap lebar tampak tidak tipis serta mengapit rapat simetris. 
  • Gerakannya lincah 
  • Postur tubuh tampak panjang proporsional pada kaki, leher serta ekor 
  • Bulu yang rapi serta tampak kering mengkilap 
  • Dahi lebih menonjol serta kepala berupa kotak serta besar 
  • Paruh tidak terlampau tidak tipis serta tidak terlampau tidak tebal, pangkal paruh mencari yang lebar serta ujungnya meruncing dan lurus. 
  • Leher panjang padat serta berisi 
  • Mata bulat melotot 
  • Berdiri dengan kuat serta kokoh, 30-45 derajat 
Sebatas informasi, pada umumnya beberapa pemikat lebih tahu pada performa burung dari hasil pikatannya, serta dengan memberikan sinyal burung hasil pikatan yang performanya bagus. Menurut pengalaman teman-teman pemikat, umumnya pleci yang bagus hasil pikatan umumnya bulu-bulu nya banyak yang rusak.

Friday, May 24, 2013

Tips dan Trik Agar Burung Pleci Cepat Gacor (Berbunyi)


Burung Pleci Gacor
Burung pleci atau yang biasa juga disebut dengan burung kacamata merupakan jenis burung yang saat ini sangat populer di pelihara dikalangan pencinta burung di tanah air. Selain bentuk fisiknya yang unik karena memiliki garis lingkaran mata yang seperti menggunakan kacamata, burung ini juga disinyalir memiliki suara kicauan yang merdu.

Nah, untuk sobat burung pleci yang ingin burung kesayangannya cepat gacor (berbunyi), kami punya tips yang pasti bermanfaat.

1. Perawatan Sederhana Untuk Burung Pleci

  • Setiap pagi hari atau pada waktu subuh sekitar jam 5 s/d jam 7 pagi, keluarkan burung pleci sobat tujuannya, untuk di embunkan sampai sinar matahari perlahan menghangatkan tubuhnya.
  • Kemudian, saat matahari sudah cukup terang, mandikan burung pleci sobat dengan semprot/sprayer yang lembut hingga bulu-bulunya basah.
  • Setelah mandi hingga basah, selanjutnya jemur burung pleci sobat di bawah sinar matahari secukupnya saja dan jangan lupa untuk menempatkan tempat minum burung pleci sobat, karena pada saat penjemuran burung pleci pasti membutuhkan minum untuk menyegarkan tubuhnya.
  • Jika sudah setengah jam, angkat burung pleci sobat dan taruh ditempat yang teduh, kemudian beri makan dengan ulat hongkong kecil yang berwarna putih (kira-kira 2-3 ulat hongkong yang sedang ganti kulit sangat baik untuk membuat burung pleci cepat gacor) namun jangan lupa untuk memberi makanan berupa buah seperti pisang, pepaya, dsb.

2. Tips Memilih Makanan yang Tepat untuk Burung Pleci 

  • Makanan burung pleci yang terbaik adalah dari jenis serangga atau ulat, bisa juga dengan ulat kandang, ulat hongkong, jangkrik yang kecil, ataupun kroto (khusus untuk kroto, jangan diberikan setiap hari dan jangan banyak-banyak dalam pemberiannya).
  • Sebagai makanan tambahan boleh juga diberikan madu yang ditempatkan khusus, atau dalam pemberiannya sobat bisa mengoleskan madu di buah pisang.
Jika semua sudah dilakukan, biarkan hingga sore menjelang dan jika dibutuhkan pada sore harinya burung pleci boleh dimandikan. Dan jika ini rutin dilakukan, niscaya anda akan dapat menikmati ocehan burung pleci kesayangannya setiap hari.

Thursday, May 23, 2013

Mengenal Jenis Makanan Burung Ocehan



Siklus di atas membuktikan bahwa keuntungan dari apa yang kita peroleh kesemuanya itu tidak terlepas dari dasar awal kita memulainya. Baik dari makanan atau bagaimana cara kita merawatnya. Makanan yang sehat pada akhirnya bisa membuat si pemilik memperoleh keuntungan yang besar, begitu juga sebaliknya.

Seperti halnya manusia, burung ocehan juga mempunyai jenis makanan yang berbeda-beda. Ada makanan yang disukai dan ada yang tidak. Pada umumnya, di alam bebas para burung ocehan tersebut cenderung mempunyai kesukaan makanan yang sama, namun beberapa ada perbedaannya tergantung dari kondisi tempat dan jenis burung itu. Jenis makanan burung ocehan terklasifikasi menjadi dua, yaitu jenis hewani dan hayati. Jenis hewani adalah makanan burung yang berasal dari hewan-hewan atau jenis olahan yang bahan dasarnya dari hewan, bisa jenis serangga, daging, ikan dll. Sedangkan jenis hayati ialah makanan burung yang berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Untuk lebih mengetahui selengkapnya mengenai jenis makanan burung ocehan, berikut penulis paparkan di bawah ini :

1. Jenis Hewani

  • Serangga
    Jenis serangga merupakan makanan favorite rata-rata burung ocehan. Yang tergolong ke dalam serangga : semut, jangkrik, belalang, kelabang, ulat. Burung ocehan pemakan serangga ada banyak yah, mungkin hampir keseluruhan. Seperti : Murai Batu, Jalak, Kacer, Nuri, Kenari, cucak rawa dll. Kandungan hewan jenis serangga juga bervariasi ada yang mengandung banyak protein, vitamin, lemak, mineral yang kesemuanya itu membawa kebaikan pada burung ocehan jika diberikan secara tidak berlebihan dan benar sesuai kebutuhan burung tersebut.

  • Kroto
    Buat yang gak tau kroto itu apa? Kroto adalah telur dari semut angkrang yang masih berbentuk larva dan pupa. Memiliki ciri-ciri berwarna putih, berbentuk agak memanjang. Ini juga menjadi makanan burung ocehan yang paling dicari, membuat harga kroto juga tergolong mahal. Salah satu manfaat bagi burung ocehan mengkonsumsi kroto adalah meningkatkan stamina pada burung agar stamina prima.
    Biasanya Kroto diberikan oleh para penghobis burung untuk jenis burung ocehan yang ingin diikutkan lomba, seperti : Murai, Anis, Kenari, Kacer, Kutilang.

  • Ikan
    Kandungan Protein, omega 3, Omega 6 yang baik bagi kesehatan seekor burung terdapat dalam ikan. Namun, untuk burung kicauan sendiri tidak banyak yang menyukai jenis makanan satu ini, tapi tetap diantaranya juga ada, hanya saja untuk ikan-ikan yang berukuran kecil. Yang termasuk burung ocehan yang mengkonsumsi ikan adalah burung kacer, kutilang, anis, Murai Batu.

  • Cacing
    Selain pada Ikan, kandungan Protein juga banyak terdapat pada cacing. Untuk jenisnya sendiri, cacing yang paling baik untuk pakanan burung kicauan adalah cacing tanah.

  • Katak Kecil
    Katak kecil juga menjadi buruan pakan untuk burung kicauan. Burung kicauan yang paling suka pada pakan ini adalah burung cendet.

2. Jenis Nabati

  • Sayur-sayuran
    Jenis sayur-sayuran yang disukai burung kicauan : kangkung, toge, slada, sawi. Kandungan vitamin sayuran sudah tidak perlu diragukan lagi khasiatnya, mungkin kita sendiri sudah bisa merasakannya. Salah satunya demi kebugaran jasmani. Burung kicaun yang dapat diberi pakan sayuran : Kenari, burung balam.

  • Buah-buahan
    Pepaya, pisang, buah kersen, jeruk, timun merupakan jenis buah-buahan kesukaan burung kicauan. Burung cucak rowo sendiri adalah salah satu dari beberapa burung kicauan yang memakan buah-buahan. Manfaat buah-buahan bagi burung kicauan adalah melancarkan pencernaan burung tersebut, dan sebagian sebagai obat.

  • Biji-bijian
    Untuk pakan biji-bijian ini ada terbagi dua, yaitu biji-bijian kasar dan biji-bijian halus. Biji-bijian kasar biasa dikonsumsi untuk burung kicaun yang berukuran besar atau sedang, seperti burung perkutut, balam, dan burung betet. Sementara untuk biji-bijian halus dikonsumsi untuk burung kicauan berukuran kecil, sesuai dengan ukuran paruhnya, seperti : kenari, Murai, Gelatik, emprit,tekukur. Contoh pakan biji-bijian kasar : jagung, padi, kacang hijau, beras, gandum. Biji-bijian halus : pellet ukuran kecil, jewawut.

Demikianlah penjelasan mengenai pengklasifikasian jenis makanan untuk burung ocehan. Segala macam kandungan pada masing-masing makanan pada dasarnya membawa kemanfaatan bagi burung ocehan itu sendiri jika dikonsumsi dengan takaran yang baik dan benar. Semoga artikel ini bisa memberi arahan kepada para penghobis burung, untuk bisa memberi pakan terbaik kepada burung ocehan mereka.

Oleh : Roma Doni
Referensi : http://omkicau.com/artikel-lengkap/pakan-burung/

Wednesday, May 22, 2013

Perenjak Jawa adalah Burung Ocehan



Familiarkah dengan nama burung Perenjak Jawa, mungkin belum begitu familiar burung ini di kalangan kita. Apalagi mengetahuinya sebagai burung ocehan adalah hal yang tidak disangka-sangka. Perenjak jawa adalah jenis burung kicauan dari keluarga Cistikolidae. Melihat dari garis putih pada kedua belah sayapnya maka melirik nama ilmiahnya adalah Prinia.

Burung perenjak jawa mempunyai ciri-ciri yang khas dari burung-burung ocehan pada umumnya, badannya yang ramping bagi perenjak jawa, dan keseluruhan panjangnya dari kepala hingga ekornya hanya 10 cm. Burung perenjak jawa mempunyai warna yang sama yakni coklat hijau-zaitun pada bagian sisi atasnya. Melirik bagian dadanya berwarna putih namun pada bagian sisi perut dan pantatnya berwarna kekuningan. Kekhasan yang diberikannya sebagai penanda ialah sayap dengan dua garis putih. Paruh yang dimiliki panjang runcing, dan kaki ramping dan rapuh berwarna coklat kemerahan dan merah jambu.

Habitat burung perenjak jawa ialah sejatinya di hutan dan juga banyak ditemui pada tempat terbuka atau bersemak, baik di taman, pekarangan, tepi sawah, hutan sekunder, sampai pada bagian hutan bakau. Kebiasaan burung ini yang paling terkenal ialah keberaniannya, rasa takut yang tidak dimiliki ketika berjumpa dengan manusia membuat ketertarikan tersendiri bagi manusia yang menginginkannya. Penyebaran pada daerah-daerah dapat pula dijumpai di Sumatera, Jawa, dan Bali.

Makanannya ketika hidup di alam bebas adalah dengan berburu ulat, telor semut dan beberapa jenis serangga lainnya. Kebiasaan hidup berkelompok serta ribut menjadikan keeksotisan milik burung perenjak jawa. Namun jika burung ini dipelihara biasanya makanan yang sering diberikan ialah kroto, pelet, dan ulat hongkong. Jenis burung ocehan satu ini merupakan burung yang sangat sulit untuk dijadikan hewan peliharaan sehingga sangat jarang burung ini mengikuti perlombaan burung ocehan, sikap yang mudah stress menjadi kendala bagi pemburu perenjak jawa karena ketika mengalami stres ketika ditangkap maka dalam waktu yang tidak akan lama.

Dalam sejarah keterkenalannya, burung perenjak jawa merupakan burung yang disamakan dengan burung gereja karena tidak terkenal burung ini sebagai burung ocehan sehingga nilai ekonomi tidak menjadikan burung ini ketika tahun 1990-an akan dicari-dicari. Namun kebalikan itu sering terjadi, sekarang ini dari keterkenalan pada burung perenjak jawa, perburuan yang berlebihan sering mengusik habitatnya sehingga dari itu kelangkaan akan spesies ini mulai dirasakan dari jarangnya melihatnya di taman-taman, ataupun pinggiran hutan. Hal ini sangat tidak mengenakkan sekali mengingat sifat yang dimiliki burung perenjak adalah mudah jinak namun tidak bisa ditangkarkan untuk pengembang biakan.

Walaupun begitu jika mendengar suaranya ketika melihat di taman ataupun di alam bebas lainnya, mempunyai alunan suara keras dan bernada tinggi, sering mengucapkan: “cwuit-cwuit-cwuit”. Dan juga ada juga suara penanda khusus ketika menghadapi masalah yakni “hi-hi-hi” yang menjadi informasi bagi rekan-rekannya yang hewan ini adalah hewan yang hidup berkelompok. Namun dilirik juga ekornya yang tipis bergerak-gerak ke atas saat melantunkan kicauan.

Dari paparan di atas secara tidak langsung dari banyaknya manusia yang memburu burung perenjak jawa untuk ditangkarkan menjadi burung ocehan adalah menjadi pendekatan bahwa burung ini merupakan golongan burung ocehan, namun hanya sifatnya saja menjadikan kefamiliaran perenjak jawa jarang mengikuti event-event perlombaan burung. Dan semoga bermanfaat.

Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://omkicau.com/2012/07/24/deskripsi-lengkap-semua-burung-suku-pengicau-suku-silviidae/27/
id.wikipedia.org/wiki/Perenjak_jawa
gambar: google.com

Tuesday, May 21, 2013

Beo, Si burung Ocehan Yang Pintar



Beo adalah nama burung yang sangat pintar dalam menirukan suara yang didengarnya, ketika seseorang mengucapkan: “apa kabar beo?” burung beo pasti akan menjawab dengan ucapan yang sama dari yang didengarnya. Kepintaran seperti ini sangat jarang untuk bisa dimiliki burung-burung ocehan lainnya. Dari itu banyak burung Beo yang menjadi hewan peliharaan manusia karena kepintaran dalam menirukan suara yang didengarnya. Sembari itu, jika melihat lingkup tinggal burung beo di habitat aslinya dapat diketahui bahwa penyebarannya ada di hutan-hutan basah dan daerah perbukitan yang tinggi dari permukaan laut. Di daerah penyebaran burung beo sendiri dapat dijumpai mulai dari Sri Langka, India, Himalaya, ke timur Filipina, Jawa hingga kepulauan kecil sunda.

Menarik untuk disimak bahwa sebelum jauh menjelaskan mengapa burung ini begitu pintarnya dalam menirukan suara yang didengarnya, dapat menjelaskan terlebih dahulu bahwa burung beo memiliki jenis yang beragam juga. Ada sekitar empat jenis burung beo yang tersebar di seluruh daerah yang disebutkan tadi, yang mana pembagian jenisnya ialah: Beo Biasa (Gracula religiosa), Beo Enggano (Gracula enganensis), Beo Nias (Gracula Robusta), dan Beo Srilanka (Ptilogenys). Untuk santapan makanan yang sering diasupnya di alam liar maupun di penangkaran atau di tangan peliharaan manusia, burung pintar ini menyukai buah-buahan yang berdaging tebal dan tidak keras. Dan terkadang burung beo juga meminum nektar bunga, serta dalam pemenuhan asupan nutrisi bagi tubuhnya burung beo dapat memakan belalang, jangkrik, capung, dan telor semut.

Keindahan suara yang dimiliki dalam peniruan yang terjadi dari bentuk lidah yang dipunyai menyerupai dari bentuk manusia ketika burung beo menggerakkan lidahnya ke belakang dan ke depan untuk membentuk huruf vokal dan konsonan yang manusia juga bisa lakukan. Adalah juga dicatat dari pergerakan lidahnya yang kurang dari satu milimeter akan menimbulkan akan menimbulkan perbedaan besar terkait kualitas suara yang dihasilkannya sesuai penelitian yang dilakukan Beckers terhadap burung tersebut untuk menjawab keajaiban dari suaranya tersebut.

Dari jenis yang tersebar di Indonesia sendiri ada beberapa jenisnya diantaranya burung beo nias, medan, dan lampung. Namun pilihan bagi pecinta burung akan memilih burung beo nias yang mempunyai postur tubuh yang besar dan panjang dari beo lainnya dan kebagusan suaranya sudah teruji bagi beo nias dan mental yang terbukti kuat juga dimiliki oleh beo nias.

Di habitatnya sendiri, burung beo berperan sebagai penyebar biji yang membantu secara tidak langsung dari pertumbuhan tanaman dan pepohonan di hutan basah, hal seperti sangat menakjubkan bagi burung beo yang menjadi primadona pecinta burung akan kebolehan suaranya di alam dan juga peran atraktif dalam pelestarian hutan sendiri.

Namun disayangkan juga, burung beo yang terkenal dari peniruan suaranya yang sudah tidak diragukan lagi memberi kesedihan juga dari burung ini menjadi ladang eksploitasi yang berlebihan dalam perburuan untuk diperdagangkan sehingga pemerintah menerapkan peraturan akan perlindungan hewan langka terhadap burung beo terutama beo nias yang mencakup lebih 405 jenis burung yang perlu dijaga pelestariannya oleh pemerintah. Sehingga jika ada yang ingin memelihara burung ini harus mendapatkan izin dari pemerintah dan juga burung ini dapat ditemui di kebun binatang yang berperan dalam penjagaan hewan langka.

Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Beo
http://www.apakabardunia.com/2012/07/mengapa-burung-beo-pandai-menirukan.html

Thursday, May 16, 2013

Menjaga Burung Kicauan sebagai Identitas daerah di Indonesia

Burung Ocehan merupakan jenis burung yang paling banyak diminati oleh kalangan penghobis burung di dunia. Keindahan tubuh dan kicauan seekor burung ocehan menjadi kelebihan tersendiri dibanding dengan hewan-hewan lainnya. Ternyata peranan seekor burung itu juga luar biasa hebatnya, tak heran, di Indonesia beberapa jenis burung ocehan dijadikan sebagai identitas/maskot daerahnya masing-masing. Hal ini secara tidak langsung dapat diartikan sebagai sebuah apresiasi besar yang ditujukan kepada kelompok hewan vertebrata yang memiliki bulu dan sayap ini. Alasan beberapa daerah menetapkan jenis burung tertentu menjadi identitas/maskot daerah mereka adalah karena setiap burung mencerminkan sebuah filosofi yang sesuai untuk menggambarkan identitas daerah tersebut. Sedangkan alasan lain menyebutkan karena memang burung ocehan tersebut lahir dan hanya terdapat pada daerah itu saja. Di sini tampaklah bahwa ‘Burung’ tidak saja bermanfaat dalam hal keindahan tubuh dan kicauan merdunya saja, tapi di sisi lain seekor burung juga dapat menggambarkan identitas suatu tempat.

Adapun Jenis burung kicauan yang dijadikan identitas maskot provinsi di Indonesia, antara lain :

  • Beo Nias Maskot provinsi Sumatera Utara
  • Jalak Bali Maskot provinsi Bali
  • Perkutut Maskot provinsi D.I Yogyakarta
  • Nuri Raja Maskot provinsi Maluku
  • Kepodang Emas Maskot provinsi Jawa Tengah
  • Cenderawasih Merah Maskot Provinsi Papua Barat
  • Cempala Kuneng Maskot Provinsi Aceh
  • Bidadari Halmahera Maskot Provinsi Maluku Utara


Rata-rata burung kicauan yang dijadikan identitas maskot di atas, sudah mengalami kelangkaan populasinya. Padahal sebenarnya, dengan pelabelan yang dilakukan penguasa dalam hal ini pemerintah terhadap beberapa jenis burung kicauan tersebut, juga merupakan upaya dalam melakukan pelestarian burung kicauan yang saat ini kondisinya nyaris langka di alam liar. Apalagi Langkah itu juga didukung dengan ketegasan pemerintah dalam undang-undang yang mengatur mengenai penetapan identitas fauna tentang hewan-hewan yang dilindungi beserta sanksi bagi orang-orang yang melanggar. Memang dalam hal ini pemerintah juga tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya tonggak dari masyarakat. Untuk itu, upaya yang dilakukan pemerintah selayaknya sesama pecinta burung kita dukung sepenuhnya, melindungi dan membudidayakan burung-burung kicauan tersebut terkhusus yang menjadi identitas bagi daerah kita masing-masing. Seperti halnya menjaga kebudayaan-kebudayaan bangsa Indonesia yang lain seperti lagu, batik, tarian, seni dst yang sempat terjadi pengklaiman oleh negara Tetangga. Semua itu menjelaskan ketidakmustahilan pengklaiman itu juga akan terjadi pada burung kicauan ini, mengingat penyebarannya yang sangat luas. Sebelum semua itu terjadi, pelabelan yang sudah menjadi identitas bangsa haruslah dijaga kelestarian nya agar segala hal yang menjadi ciri khas identitas itu tidak hilang, termasuk pengadaptasian burung ocehan/kicauan tersebut. Dengan kata lain, menjaga kelestarian burung kicauan berarti juga menjaga identitas suatu bangsa.

Oleh : Roma Doni

Burung Ocehan Indonesia yang Mulai Langka

Pertumbuhan para pecinta burung kicauan di Indonesia ironisnya tidak dibarengi dengan peningkatan pelestarian mengenai burung-burung kicauan tersebut. Yang terjadi, banyak pihak-pihak yang tak bertanggung jawab melakukan perburuan di hutan demi untuk memperoleh keuntungan sepihak tanpa memikirkan kelangsungan habibatnya. Alhasil, dewasa ini beberapa burung kicauan mengalami kelangkaan bahkan bisa dibilang sudah mulai punah. Jika hal ini tidak diperhatikan dan tidak ditindaklanjuti bukan tak mungkin beberapa tahun ke depan kita hanya akan dapat mendengar kicauan-kicauan merdu burung tersebut hanya dalam bentuk MP3 saja tanpa melihat langsung burung itu berkicau. Di bawah ini merupakan beberapa jenis burung ocehan (kicauan) di Indonesia yang sudah mulai mengalami kelangkaan baik dari segi jumlah maupun jenisnya :

1. Jalak Bali



Burung yang dijadikan maskot provinsi Bali ini memiliki ciri-ciri : bulu yang berwarna putih di sekujur tubuh, diselingi warna hitam pada ujung sayap dan ekornya, adanya semacam lingkaran berwarna biru mengelilingi mata. Kelangkaan yang terjadi pada burung pengkicau ini menyebabkan menjadi salah satu satwa liar yang dilindungi Undang-undang. Saat ini burung Jalak Bali ditaksir hanya tersisa belasan ekor saja di alam liar dan beberapa ekor terdapat dalam penangkaran di salah satu kebun binatang di provinsi Bali.

2. Cenderawasih Merah



Oleh IUCN (International Union for Conservation of Natur and Natural Resources) burung ini masuk dalam kategori burung langkah dan terancam punah habitatnya di Indonesia. Burung yang hanya bisa ditemukan di dataran rendah daerah Irian Jaya Barat ini memiliki ciri-ciri : ukuran tubuh yang lumayan besar, warna bulu agak kecoklatan dan varian merah di bawahnya, di sekitar leher berwarna hijau tua.

3. Cucak Rawa



Burung pengicau yang banyak ditemukan di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan ini juga mulai kelangkaan akan habitatnya. Ciri khas akan suaranya serta adanya bentuk bulu timbul (Semacam mahkota) di kepalanya menjadikan keunikan tersendiri bagi burung yang memiliki nama ilmiah Pycnonotus zeylanicus. Merupakan salah satu jenis burung yang banyak digemari pecinta burung di tanah air.

4. Siskin Merah/Red Siskin



Keidentikan warna merah pada burung pengkicau jenis kenari satu ini menjadikannya di pasaran masuk dalam kategori ‘burung mahal’. Selain itu suaranya yang berbeda pada jenis kenari pada umumnya membuat permintaan terhadap burung ini naik. Sayangnya, saat ini burung Siskin Merah sudah payah dijumpai dan karena hal itu banyak di pasaran pedagang-pedagang burung ‘nakal’ menjual jenis Red Siskin palsu dengan memakai zat pigmen sintetis buatan.

5. Gelatik



Ukuran burung ini memiliki panjang sekitar 10 cm, biasa sering ditemui di pelataran sawah. Habitat burung Gelatik sendiri di alam liar mulai langkah, bisa dilihat pada daerah persawahan yang saat ini sudah jarang ditemui burung Gelatik. Untuk populasi burung Gelatik paling banyak terdapat pada daerah jawa namun karena perdagangan liar serta tidak adanya penangkaran terhadap burung ini, di jawa sendiri populasi burung Gelatik sudah tidak banyak.

Di atas hanya sebagian kecil pemaparan mengenai beberapa burung ocehan yang mengalami kelangkaan. Fenomena kelangkaan terhadap burung ocehan/kicauan rasanya akan semakin menyebar ke jenis-jenis yang lain yang banyak disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Sesama pecinta burung ada baiknya kita sama-sama menjaga kelestarian habitat burung ocehan di hutan tanpa melakukan pemburuan liar, perusakan lingkungan hijau, perdagangan ilegal. Akan lebih baik jika masing-masing pribadi memulai inisiatif untuk membuat penangkaran burung ocehan masing-masing, dengan begitu, populasi burung ocehan tetap terjaga. Karena bagaimanapun juga mendengarkan kicauan merdu burung ocehan bisa menjadi alternatif cara untuk menentramkan jiwa. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini dapat memberikan pengajaran kepada kita semua :)

Oleh : Roma Doni
Referensi : id.wikipedia.org
Sumber Photo : Google.com

Monday, May 13, 2013

Burung Ocehan? Ada Banyak Jenisnya

Burung ocehan menurut pengertian umumnya diketahui oleh kebanyakan khalayak orang ialah burung yang memesona dari bentuk tubuhnya, tingkah lakunya, adaptasinya dengan manusia serta yang paling penting dari itu ialah kicauan suaranya. Burung ocehan merupakan jenis-jenis burung yang hidup di alam terbuka seperti di hutan-hutan, pegunungan, areal perbukitan, dan tempat lainnya yang berbaur dengan alam. Keelokan suaranya yang masih belum mendapat sentuhan manusia sangatlah mengesankan di dengar lepas di alam liar karena menimbulkan keeksotisan dalam ketertarikan memilikinya. Dari pada itu, ketika beberapa jenis burung liar yang terdapat di hutan mendapat sentuhan manusia untuk menjadikannya master di antara burung-burung lainnya dengan melatih suara dan emosinya membuat burung tersebut menjadi burung ocehan.

Perlu diketahui bahwa setiap burung berhak mendapat predikat burung ocehan tetapi gelar ocehan sendiri dapat diberikan tergantung dari burung-burung yang menjadi peliharaan manusia dengan adanya pelatihan terhadap burung tersebut. Baik dalam artikel ini akan dipaparkan beberapa jenis burung ocehan yang terkenal di khalayak ramai yang sudah mengenalnya.

  1. Burung Cucak Jenggot

    Dijelaskan mengenai burung ocehan yang satu ini bahwa burung cucak jenggot merupakan burung yang umumnya digunakan sebagai burung master, namun terkadang sering juga digunakan sebagai burung lomba di lapangan. Dari postur tubuhnya burung ini memiliki kekhasan tersendiri dari bulu di bagian atas kepala jigrak ke atas dan bulu yang lebat sehingga terlihat tebal dan warna yang lebih sering kekuning-kuningan. Dari itu juga burung ini adalah burung yang mudah jinak kepada manusia dan cukup mudah perawatannya sehingga tak jarang dalam perlombaan kicau burung, burung cucak jenggot mendapat peran sendiri untuk mendulang prestasi juara.

  2. Burung Anis Merah (Zoothera Citrina)

    Untuk burung yang satu ini ada yang mengatakan bahwa burung ini adalah burung nomor wahid untuk dipilih oleh pencinta burung ocehan. Dari ciri-ciri umumnya Anis Merah memiliki badan yang ramping, dua warna pada bulunya di bagian pangkal kepala bagian pungguk hingga perut sampai ekor berwarna oranye kemerahan dan untuk sayapnya bersanding warna biru yang lucu. Karakteristik cukup manja kepada perawatnya, lincah dan nafsu makan yang besar terhadap serangga. Dari suaranya yang menjadi prioritas dapat dilihat durasi yang mencapai kisaran empat menit dan setiap nada yang berganti selalu berbeda. Sehingga gelas burung master tepat bagi burung anis merah.

  3. Burung Pancawarna

    Burung Pancawarna tersimpan kekhasan yang perlu diketahui pecinta burung ocehan dalam memilih burung ocehan. Untuk burung pancawarna memiliki karakteristik tubuh yang memiliki paduan warna yang mencapai lima warna yakni kuning, biru, coklat, oranye, dan hitam. Keelokan selanjutnya dimilikinya ialah julukan yang diberikan padanya sebagai burung ‘si cantik bersuara merdu’ karena kemerduan suaranya dan postur tubuh yang sangat imut sehingga banyak pencinta burung memeliharanya selain memelihara burung ocehan lainnya.

  4. Burung Cendet Atau Pentet

    Untuk burung ini sudah mempunyai catatannya sendiri yang ditulis oleh Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang dengan judul Merawat dan Melatih Burung Ocehan, yang mengatakan di awal 1990-an peminat terhadap burung ocehan satu ini sangatlah minim tetapi dalam perkembangan selanjutnya peminatnya sangat banyak sampai sekarang. Suara yang dimilikinya sangat indah dan juga dapat berinteraksi dengan burung lainnya untuk saling melatih suara. Postur tubuh yang terbilang indah dan masih termasuk keluarga Turdidae bahwa juga warna suara yang dimiliki dapat diporsi baik untuk nada sedang maupun keras pun dapat dilakukan. Dan dari itu keserasian telinga orang-orang sangat menyahdukan sekali.

Dari paparan tentang seberapa saja dari jenis-jenis burung ocehan, cukup diketahui bahwa burung ocehan yang mendapat sentuhan manusia bisa menjadi burung ocehan master dan memanjakan telinga yang mendengarnya. Serta perlu diketahui juga masih banyak jenis burung ocehan yang mendapat perhatian sendiri bagi peminatnya, tapi dalam artikel ini dijelaskan beberapa saja yang sudah dijelaskan di atas. Semoga bermanfaat bagi semuanya.

Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://lucuunik-aneh.blogspot.com/2013/02/10-jenis-burung-kicau-indonesia-terbaik.html
http://www.smartmastering.com/tips-cara-merawat-burung-anis-merah.html
http://aspal-putih.blogspot.com/2012/12/mengenal-jenis-burung-kicau-yang-paling.html

Peluang Bisnis Burung Ocehan

Mike Rini, seorang Pakar Perencanaan Keuangan mengatakan bahwa salah satu sumber ide sebagai inspirasi untuk menemukan jenis usaha/bisnis yang cocok bagi seseorang adalah dari minat dan hobi yang dimilikinya. Jika Anda adalah seorang kicaumania atau penggemar burung ocehan (burung berkicau), sepertinya minat dan hobi ini bisa menjadi inspirasi bisnis bagi Anda. Ya, mengapa tidak mencoba untuk mengembangkan minat dan hobi Anda tersebut menjadi sebuah bisnis?

Peluang bisnis burung ocehan saat ini terbuka lebar. Seiring dengan semakin banyaknya penggemar dan pecinta pecinta burung di berbagai wilayah. Hal ini terlihat dari munculnya komunitas-komunitas pecinta burung dan kompetisi-kompetisi burung berkicau.

Kembali pada peluang bisnis burung ocehan. Ada beberapa peluang bisnis yang terbuka lebar dari sumber ide serba-serbi minat dan hobi memelihara burung ocehan ini, diantaranya:

  • Penangkaran burung ocehan

    Peluang bisnis yang pertama adalah penangkaran burung ocehan atau penyedia bibit-bibit burung ocehan. Untuk menjalankan bisnis ini tentu saja dibutuhkan pengetahuan yang luas tentang seluk beluk unggas berkicau ini. Bagi Anda yang memiliki minat dan hobi memelihara burung, tentu hal ini bukan sesuatu yang sulit. Hal ini sudah dibuktikan oleh Bapak Yang Yang seorang penangkar handal berbagai jenis burung berkicau di Jawa Barat.

  • Bisnis pakan burung

    Memelihara dan merawat burung tentu tidak akan bisa lepas dari kebutuhan akan pakannya. Dan tidak semua kicaumania memiliki kesempatan dan keahlian untuk mencari pakan burung di alam. Sehingga ini bisa menjadi peluang usaha bagi Anda yaitu menyediakan pakan burung yang siap pakai.

  • Kerajinan sangkar burung

    Burung peliharaan juga membutuhkan kandang. Terkadang para pecinta burung rela merogoh kantong dalam-dalam hanya demi mendapatkan sangkar burung yang cantik dan berkualitas tinggi. Nah, jika Anda memiliki keahlian atau memiliki relasi pengrajin sangkar burung, mengapa tidak mencoba jalur ini?

  • Event Organizer (EO) Kompetisi Burung Berkicau

    Peluang bisnis selanjutnya yang tidak kalah menguntungkan adalah menjadi penyedia jasa EO untuk berbagai kompetisi burung berkicau. Bagi pecinta murung ocehan, belum lengkap kebahagiaan mereka sebelum mengikutkan burung kesayangannya berlaga dalam kompetisi burung berkicau. Sehingga, saat ini di berbagai daerah sering ditemukan event-event atau lomba-lomba burung berkicau.

    Nah, jika Anda memiliki keahlian mengelola even tidak ada salahnya mencoba bisnis jasa yang satu ini. Selain mendapatkan keuntungan finansial, Anda juga dapat berkumpul dan berbagi pengalaman dengan para pecinta burung ocehan lainnya. Siapa tau dari sana akan terbuka peluang-peluang bisnis lainnya bagi Anda.

Demikian beberapa ide bisnis dari minat dan hobi memelihara burung ocehan. Mungkin Anda memiliki ide lain? Tentu tidak salah, namun yang jelas segera realisasikan ide-ide tersebut dalam bentuk bisnis nyata!

Oleh: Neti Suriana

Tuesday, May 7, 2013

Cara Menjinakkan Burung Ocehan Liar



Jika anda melakukan survei di tempat jual-beli burung di pasar, sebagian besar burung-burung yang diperjualbelikan merupakan hasil penangkapan liar di hutan, walau tetap masih ada beberapa burung hasil penangkaran burung jadi (dipelihara dari anakan). Burung-burung ocehan yang didapat dari hasil penangkapan liar di hutan cenderung memiliki sifat penakut terhadap manusia, karena biasanya masih terbawa sifat lingkungan bebas sebelum burung itu ditangkap, dan akhirnya membuat burung tersebut enggan untuk berkicau. Padahal salah satu keindahan dari seekor burung adalah kicauan merdunya. Nah, burung-burung hasil penangkapan liar di hutan itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Perilaku burung yang giras
    Giras disini maksudnya tindakan burung yang tidak terkendali ketika dalam sangkar, seperti : terbang liar ke penjuru sangkar (gak karuan) atau menabrakkan diri pada sangkar.
  • Sulit berkicau
    Kondisi suasana baru dalam sangkar (tidak bebas seperti di hutan) membuat burung tersebut mengalami gejala stress, ditandai dengan keengganannya untuk berkicau. Kebanyakan burung-burung itu hanya berkicau dalam keadaan sunyi, ketika merasa tidak ada orang-orang sekitar yang memperhatikan.
  • Tidak mau makan
    Tidak hanya sulit berkicau saja, lebih daripada itu burung-burung tersebut juga memilih dalam hal pakanan. Mungkin hal itu juga menjadi salah satu faktor kematian yang sering dialami burung-burung hasil penangkapan liar di hutan.

Di samping segala sisi minus dari burung penangkapan liar di hutan, bukan berarti burung-burung tersebut tidak bisa dilatih untuk menjadi burung yang master, burung yang lebih jinak sesuai keinginan anda. Karena pada hakikatnya di alam liar sana burung tersebut sudah terlatih alami dengan sendirinya. Di sinilah diperlukan ketelatenan si pemilik burung untuk merawat dan memelihara burung liar itu agar perasaan nyaman pada sang burung kembali lagi walau dalam kondisi lingkungan yang berbeda (sangkar), sehingga diharapkan perilaku burung ocehan liar dalam sangkar bisa menjadi normal dan pastinya mau berkicau merdu. Berikut hal-hal yang harus anda perhatikan untuk melakukan proses penjinakan pada burung penangkapan liar di hutan :
  • Letakkan sangkar burung dalam suasana tempat yang ramai
    Hal pertama yang harus anda lakukan ketika mendapat burung penangkapan liar di hutan atau yang anda dapatkan dari tempat jual beli burung adalah taruh burung tersebut dalam sangkar di tempat yang ramai. Bisa di depan rumah, atau tempat-tempat yang menjadi jalan utama orang-orang lewat. Hal itu bertujuan untuk membiasakan burung itu dalam kondisi yang baru. Pada prakteknya nanti kemungkinan besar burung tersebut akan melakukan tindakan-tindakan liar (gak karuan) atau malah sampai merusak tubuh sendiri. Untuk melakukan penjinakan biarkan hal itu terjadi. Karena jika khawatir burung akan lecet atau sebagainya maka proses giras sang burung akan semakin lama.
  • Lakukan perawatan burung
    Tiap pagi dan sore hari lakukan pemandian pada sang burung, sangkarnya juga dibersihkan. Bisa dengan anda semprotkan air ketika burung masih dalam kandang, tapi lebih bagusnya anda ambil burung tersebut kemudian anda oleskan sedikit demi sedikit air pada sekujur tubuhnya. Anda lakukan dengan hati-hati dan senyaman mungkin jangan sampai burung terlepas dari tangan anda. Itu merupakan proses penyamanan burung pada lingkungan sekitar, agar burung tersebut tidak merasa terancam.
  • Pemberian Pakan
    Cari makanan alami kesukaan jenis burung tersebut ketika di hutan, seperti belalang, jangkrik, ulat, semut atau serangga-serangga lainnya. Jangan langsung anda beri makanan olahan yang biasa diperjualbelikan dalam bentuk bungkusan itu, karena biasanya burung tersebut tidak mau makan. Untuk awalnya anda gantungkan beberapa serangga kesukaan burung itu dalam sangkar, kemudian anda menjauh dari tempat untuk menarik sang burung memakan pakan yang sudah disediakan. Lakukan hal ini berulang kali, sampai burung terbiasa dengan pemberian pakan itu sehingga burung itu merasa ketergantungan dengan pakan yang disediakan, nah ketika itu barulah anda sendiri yang mencoba untuk menyodorkan pakanannya pada sang burung.
  • Sejajarkan sangkar burung dengan sangkar burung lainnya
    anda bisa meletakkan sangkar burung ocehan liar tersebut di sebandingkan dengan burung peliharaan anda lainnya, agar kenyamanan burung ocehan liar cepat timbul dan tidak merasa sendiri. Atau bisa dibarengi dengan memutar MP3 suara-suara burung yang bisa anda download dari internet sekalian untuk melatih burung ocehan liar tersebut berkicau.

Demikianlah langkah-langkah yang bisa anda lakukan dalam proses penjinakan burung ocehan liar, lama atau cepatnya burung tersebut jinak tergantung dari ketelatenan si pemilik burung dalam merawatnya. Selamat mencoba :)

Oleh : Roma Doni
Referensi :
http://omkicau.com/2008/10/07/cara-membuat-burung-jadi-jinak
Sumber Photo : google.com